Senin, 06 Juni 2011

History of Gawat WTF: U can’t Killing Us inside



D
alam kamus besar bahasa Indonesia “gawat” bisa berarti: keadaan genting yg memerlukan tindakan cepat dimana hormon didalam tubuh bekerja dua kali lebih keras dari keadaan normal. Tapi yang editor maksud disini buka itu.
                Gawat WTF adalah sebuah band yang beraliran “kanan-kiri OK” (maksudnya campuran) beranggotakan 4 cowok yang semuanya tinggal  di daerah Banjar (cari di peta pasti ketemu) daerah yg terkenal sebagai salah satu ikon wisata favorit para wisatawan asing maupun lokal karena disana terdapat pemandian air panas (Hot Spring) dan tempat suci agama Budha: Brahma Vihara Arama.
Keempat cowok ini adalah:
Ida Bagus Agung Widiantara  a.k.a  Momo
Cowok kelahiran Banjartegehe,17 januari 1994 ini terkenal dengan kemampuannya menyanyikan lagu dari semua aliran, mulai dari rock alternative sampai lagu dangdut. Selain sebagai vocal,cowok yg biasa dipanggil Agung ini juga memegang peran sebagai guitarist. “gag enak kalo cuma nyanyi,” katanya. Hobinya adalah (ofcourse) nyanyi. Setiap hari paling tidak dia menyanyikan beberapa lagu dari aliran yg berbeda,itupun yg saya amati disekolah (kalo dirumah saya tidak tau). Cowok yg supel dan “Asbun” ini punya julukan “Momo” karena poninya pernah mirip Momo Geisha. Bagi yang ingin tau lebih banyak bisa dihubungi lewat FB: www.facebook.com/profile.php?id=100002264625879/

Putu Yudi Sugiarta a.k.a  Balank
Belalang apa yang  tinggi,agak kurus,berkulit cerah dan bisa main gitar? Inilah dia guitarist Gawat WTF. Fans berat Metallica ini lahir di Banjartegehe tanggal 18 April 1993 dengan selamat tentunya. Anak pertama dari 2 bersaudara ini hobinya rada aneh (menurut saya) yaitu begadang sambil dengerin lagu-lagu Metallica (ngakunya sih terkena Insomnia akut) dan bersepeda sore dengan sepeda yang gag ada rem-nya. Biarpun begitu kalau ada nominasi Cowok Baik Hati dan Rajin Menabung dia akan masuk kedalamnya. (editor sok tau dikit,hehe). Impiannya adalah memiliki cewek kalem yang menerima dia apa adanya. Lihat profilnya  di FB: www.facebook.com/yudix.hetfield/

Gede Arya Putra a.k.a Bengkeng Boy
Editor tidak tau menau asal usul nama “bengkeng” tapi memang seperti itulah teman-temannya biasa memanggil. Cowok kelahiran Banjartegehe, 4 Maret 1993 yang berprofesi sebagai bassis dalam Gawat WTF ini mempunyai hobi yang  tidak kalah anehnya ketimbang Yudi: berfoto dipinggir kolam,mulai dari kolam manusia sampai dengan kolam ikan dan empang. Sebenarnya hobi normalnya adalah memancing dan kongkow-kongkow bareng The Pir Community (komunitas pemuda di daerahnya) serta mendengarkan lagu-lagu artis favoritnya: Avril Lavigne,Anggun,dan Evi Sukaesih. Anak tertua dari 2 bersaudara ini paling anti makanan pedas. Lihat profilnya di FB: www.facebook.com/boykpc/

Ketut Redy Ariana a.k.a  Chumie
Drummer  Gawat WTF yang bertampang Emmo ini lahir di Banjar tanggal 19 November 1993. Terinspirasi oleh Travis barker dia tidak pernah “tenang” saat beraksi bersama ketiga anggota grup band Gawat WTF lainnya yang kebetulan berlainan kelas dengannya saat masih bersekolah di SMK Triatma Jaya Singaraja. Biarpun dia orang Emmo tapi juga sedikit mellow dan tetap respect terhadap sekitarnya. Asal usul julukannya itu bukan karena dia mirip cumi-cumi tapi karna dia suka pinjam tugas sekolah teman (cumi: Cuma minjem) ^0^. Lihat profilnya di FB www.facebook.com/redy.dorkscheers/
Band ini terbentuk berawal dari persahabatan mereka sejak masih bersekolah di SMP Negeri 1 Banjar. Kedekatan mereka makin dieratkan dengan seringnya mereka nge-band bareng,kumpul-kumpul,dan tampil d berbagai acara muda mudi. Saat lulus SMP mereka memilih melanjutkan di sekolah yang sama, SMK Pariwisata Triatma Jaya Singaraja yg terletak di jalan Singaraja-seririt Desa Anturan,Lovina, dimana “Gawat WTF” terbentuk secara resmi.
                Pemilihan nama “gawat WTF” sendiri merupakan  usul si guitarist Yudi yang berpendapat bahwa semua anggota band ini adalah orang-orang  yang selalu ‘gawat’. GAWAT  merupakan singkatan dari Great Association Without Abandoning Togetherness, yang berarti perkumpulan orang baik yang tidak mengabaikan kebersamaan. Dan WTF singkatan dari What The Fuck,yang mewakili kata-kata untuk pihak-pihak yang meremehkan band ini. What The fuck they are!
Penampilan pertama Gawat WTF secara akustik saat di adakan lomba pembuatan jingle SMK Pariwisata Triatma Jaya. Membawakan lagu Letters to God-nya BoxCar Racer yang dipadukan dengan Fuck A Dog-nya Blink 182,dan berakhir dengan diskualifikasi untuk mereka. Teman-temannya sudah memperingatkan mereka agar tidak menggunakan lagu itu untuk lomba tapi yah sebagaimana mereka adanya,mereka tetap menggunakan lagu itu. Dan sejak saat pertama kalinya tampil mereka sudah di cap buruk oleh pihak sekolah. Dan berimbas pada kelas 3 AP 1 dimana Yudi,Agung,dan Arya duduk menuntut ilmu.
Saat krisis menerpa Gawat WTF mereka butuh kesempatan kedua untuk menunjukan ‘mereka’ yang sebenarnya (atau mungkin untuk penebusan doa). Dan here it is,sekolah mengadakan acara perpisahan untuk PPL dan mengundang setiap kelas untuk menyumbangkan 1 pertunjukan untuk mengisi acara tersebut. Dengan dibantu salah satu PPL yang ingin mengembangkan potensi mereka. Ialah Hadi GMT atau lebih dikenal dengan Made Bawa karena wajahnya mirip vokalis LOLOT. Sebelum hari H mereka berlatih di studio pribadi Made Bawa di rumahnya di Sambangan. Made Bawa mengaku mereka berlatih dengan baik. Dan here we go.. acara puncak perpisahanpun berlangsung. Gawat WTF membawakan beberapa lagu seperti I Miss You-nya Blink 182,Adam Song,dll. Yang menakjubkan selama mereka beraksi semua orang diam dan memperhatikan,paparazzi dimana-mana,dan senyum ‘nyinyir’ sirik pihak-pihak yg dari awal memang tidak menyukai band ini tanpa alas an yang jelas. Dan penampilan berakhir dengan tepuk tangan meriah dan tawa ngakak yang masih tersisa dari penonton saat mereka melihat betapa lucunya Yudi menjadi backing vocal untuk Agung. Semua gembira dan memberi  selamat. Acara syukuranpun di adakan di rumah Made Bawa yang dihadiri oleh Gawat WTF,anak-anak 3AP1 dan PPL yang lain. Mereka memanggang ikan dan mengobrol semalaman.
Anda pikir itu happy ending? Awalnya editor juga mengira iya,tapi sayangnya bukan. Di penampilan ketiganya-acara perpisahan kelas 3- Gawat WTF di tulis dalam daftar pengisi acara dengan setengah hati oleh salah satu anggota osis (nama tidak disebutkan lho..). Dalam penampilannya Gawat WTF membawakan lagu In Too Deep-nya SUM41 dan salah satu lagu Killing Me Inside. Di tengah-tengah aksinya tiba-tiba salah satu pihak sekolah memaksa mereka turun panggung tanpa alasan yang kongkrit. Benar-benar cara yg baik untuk mempermalukan Gawat WTF dan langsung dimanfaatkan dengan baik juga oleh pihak-pihak ‘nyinyir’ itu. Terlalu banyak lagu katanya?? Lantas kenapa Band-band luar  “tak di undang “ itu diperbolehkan menyanyikan lagu aneh sebanyak yang mereka mau ya? Astaga.. this show might  KILLING YOU INSIDE.
But,well.. itu bukan cara yang ampuh untuk mematikan semangat mereka untuk nge-band (kalo emang itu tujuannya). Saat dintanyai mengenai insiden ‘penurunan paksa’ itu mereka hanya tersenyum dan berkata: “mari kita ke kantin,”. memang gag nyambung sih,tapi itu mengindikasikan bahwa mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dan sampai sekarang band ini masih “hidup” untuk meramaikan dunia. \m/

“Berbuat kesalahan adalah manusiawi, tapi mengulangi kesalahan adalah oranggilawi.” –Gawat WTF.
By: Ayu Agustini

Jumat, 03 Juni 2011

Cinta atau Persahabatan

Saat pertama kali aku melihatnya, aku sudah terpesona dengannya. Postur tubuhnya tinggi, kulitnya putih dan wajahnya yang tampan membuatku ingin kenal lebih dekat dengannya. Dia adik kelasku, namanya Bima. Saat itu aku hanya kagum tapi tidak sedikitpun aku punya perasaan apa-apa padanya. Aku hanya menganggapnya sebagai adik meskipun aku tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaannya padaku. Karena dia tidak memanggilku dengan sebutan kakak melainkan langsung sebut namaku. Hal itu tidak jadi masalah buatku, mungkin dia tidak ingin usia menjadi pembatas bagi persahabatan kami.
Hari terus berjalan, semakin hari aku semakin dekat dengan dia. Kami saling menyapa bila bertemu dan bila aku ke Perpustakaan dia juga kesana. Saat aku sakit, dia terus menerus menanyakan keadaanku pada adik sepupuku, Bahri, yang kebetulan mereka saling kenal walaupun tidak satu kelas.
Dengan berjalannya waktu, sedikit demi sedikit ada perasaan aneh di hatiku. Aku sering memikirkan Bima. Tiap malam aku sering mimpi dia. Hatiku bergetar saat bertemu dengannya. Hatiku damai saat melihat senyumnya. Mulai saat itu aku berpikir, apa ini yang namanya CINTA ?
***
“Ke kantin yuk” ajak Noni saat istirahat.
“Ayo, kebetulan aku lapar” aku langsung beranjak dari tempat dudukku dan keluar kelas menuju kantin.
Di kantin, sambil melahap bakso Noni bertanya padaku.
“Kamu kenal Bima, anak kelas 2 IPA 1 ?” tanyanya.
“Iya, kenapa ?” aku heran kenapa tiba – tiba dia bertanya tentang Bima, dan aku mulai curiga.
“Dia temannya Bahri kan? Tolong ya tanya ke dia semuanya tentang Bima, alamat rumah, telepon rumah, no hp, dan….” Belum selesai dia melanjutkan kata - katanya, aku langsung tersedak.
“Pelan – pelan kalau makan”
Aku langsung tersenyum padanya.
“Hayo !!! Kamu suka ya sama Bima?”ledekku. Dia hanya tersenyum.
Dia memang sahabatku, tapi aku tidak pernah cerita padanya kalau aku juga suka sama Bima. Aku juga belum pernah cerita padanya kalau Bima sering smsan denganku.
Dia sangat senang sekali ketika aku berjanji untuk membantu dia supaya bisa kenal lebih dekat dengan Bima Namanya sahabat, aku ingat ketika aku susah dia selalu membantuku maka sekarang giliran aku untuk membantunya.
***
Kukenalkan Noni dengan Bima, kuberi nomor hpnya dan mereka sering smsan. Aku sangat senang sekali karena mereka sudah akrab. Mendengar dan melihat sahabatku gembira maka aku juga ikut gembira.
Selama KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar ) berlangsung, Noni tampak murung. Terlihat dari wajahnya dia tidak konsentrasi pada pelajaran. Aku biarkan dia seperti itu sampai proses KBM selesai.
“Kamu kenapa Non ?” tanyaku dengan penasaran.
“Aku lagi marah sama kamu dan Bima”, jawab Noni dengan berjalan keluar kelas.
“Marah sama aku dan Bima ? Masalahnya apa ?”, tanyaku sambil membuntuti Noni yang melangkah ketempat duduk di depan kelas.
“Rupanya aku hanya di buat jembatan antara kamu dan Bima, pantas saja kamu dengan senang hati memperkenalkan Bima padaku” kata Noni dengan nada marah.
“Jembatan ? Jembatan apa ? Bima mengatakan apa sama kamu, aku tidak mengerti maksudmu Non”, tanyaku dengan heran.
“Sudahlah tidak usah munafik, kamu bilang hubunganmu dengan Bima hanya sebatas adik dan kakak. Tapi……” Dia tidak sanggup menyelesaikan kata – katanya. Air matanya menetes membuatku tambah bingung
“Tapi apa ?” aku tidak sabar ingin tahu permasalahannya.
Dia menyodorkan hpnya padaku.
“Bima sms aku”
Aku buka inbox di hpnya.Aku kaget saat membacanya
Aku menyukainya, aku sangat menyayanginya. Aku ingin hubunganku dengannya lebih dari sekedar kakak adik. Kamu mau kan bantu aku. Dan satu lagi, aku minta fotonya.Terima kasih ya teman.
“Kamu tega mempermainkan perasaanku, kamu tega mempermalukanku di depan Bima. Kamu bukan sahabatku lagi. Seorang sahabat tidak akan menyakiti sahabatnya sendiri”, Noni masuk kelas dengan berlari.
Aku tidak bisa berucap sepatah katapun. Aku hanya diam membisu, aku tidak beranjak dari tempat dudukku. Aku tidak peduli Noni marah – marah padaku. Yang ada dipikirannku hanya Bima. Sejuta tanya di hatiku, apa dia juga merasakan apa yang aku rasakan?
“Selamat pagi teman – teman”, sapa Ana dan Wati dengan kompak.
“Kenapa Ning, Kok Noni sepertinya habis nangis. Kalian bertengkar ya? Sampai – sampai Noni meninggalkan kita begitu saja” tanya Wati padaku.
“Tidak Wat, cuma salah paham. Sudahlah ayo kita masuk bel sudah berbunyi” aku menggandeng tangan Wati dan Ana memasuki kelas.
Aku hanya diam dan melamun saja. Saat itu aku benar – benar tidak menyangka hal itu akan terjadi. Dan itu sungguh diluar dugaanku. Jadi saat itu kubiarkan kemarahan Noni tertumpah padaku dan juga tuduhan – tuduhannya itu, walaupun sebenarnya hatiku sakit.
Setelah bel berbunyi tanda istirahat tiba saat itu juga aku mencari Bima di Perpustakaan untuk mengetahui kebenaran dari semua yang telah terjadi. Dan ternyata Bima ada di Perpustakaan. Aku menghampirinya yang sedang duduk dipojok ruangan.
“Bima, kamu sms apa sama Noni ? kenapa dia sampai begitu marah padaku” tanyaku.
“Eh…. kamu Ning, duduk dulu nanti kuceritakan yang sebenarnya padamu”, jawab Bima dengan santai. “Aku hanya minta tolong padanya untuk memintakan fotomu, apa itu salah ? Dan Noni juga tanya, apa sebenarnya perasaanku padamu. Ya …. Aku jawab kalau sebenarnya aku menyukaimu tapi aku takut mengatakannya, takut kamu marah” jelas Bima panjang lebar.
Aku terkejut mendengar penjelasannya. Aku juga bingung, di satu sisi aku juga suka padanya tapi di sisi lain ada sahabatku yang juga mempunyai perasaan yang sama.
“Aduh Bima, kenapa ngomong begitu sama Noni”, tanyaku.
“Kenapa ?” Tanyanya sambil mengernyitkan keningnya.
“Tapi…, Noni menyukaimu, apa kamu nggak merasa sikapnya yang begitu perhatian sama kamu” ucapku.
Bima mendekatkan kursinya padaku, Ningsih. Dia raih tanganku yang tergeletak di atas meja. Dia tatap mataku.
“Aku menganggap Noni hanya temen biasa, kalaupun dia memberi perhatian lebih sama aku karena dia menyukaiku, itu hak dia. Aku tidak bisa merubah perasaanku padanya” Matanya masih tetap memandangku membuatku semakin salah tingkah.
“Bim, tapi aku ini kakakmu dan kita cuma teman”, kataku pada Bima sambil sesekali menatap matanya yang tajam.
“Kenapa ? kamu tidak suka sama aku. Apa ada perbedaan usia dalam cinta ?”
Tangannya menggenggam tanganku semakin erat dan tatapannya semakin tajam membuat hatiku berdebar. Aku bingung harus mengatakan apa padanya. Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulutku.
“Kalau kamu anggap aku salah dan kurang sopan telah mencintai kakak kelas. Aku tidak memaksamu untuk menyukaiku dan membalas cintaku, tapi aku mohon jangan kamu paksa aku untuk menyukai sahabatmu. Karena aku tidak mengobral cinta. Jangan sok jadi Pahlawan kalau hatimu sengsara. Aku tunggu jawabanmu segera”, Bima pergi meninggalkan aku yang terdiam membisu.
***
Tidak terasa hari beranjak siang, bel berbunyi pertanda jam sekolah sudah usai. Ketika aku berjalan sampai di depan gerbang sekolah aku melihat Bima, dia tersenyum padaku. Akupun membalas senyumannya. Dalam perjalanan pulang aku tidak henti – hentinya memikirkan apa yang dikatakan Bima. Nampak ada suatu kemarahan yang tersirat dalam perkataanya terbukti ia mengatakan bahwa dia tidak megobral cinta.
Sesampainya di rumah aku masih memikirkan bagaimana caranya untuk menyatukan Noni dengan Bima. Sedangkan belum kukatakan maksudku dia sudah mengunciku dengan kata – kata jangan jadi Pahlawan dan dia tidak mengobral cinta. Aku sangat bingung, apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mungkin mengorbankan persabatanku dengan Noni hanya karena Bima. Jika aku menerima Bima jadi kekasihku, aku pasti akan kehilangan sahabatku. Akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Bima.
“Hallo.. Bimanya ada ?” tanyaku.
“Ada apa Ning, apa kamu sudah siap menjawabnya sekarang?” Ternyata dia sudah hafal dengan suaraku
“Bim,kamu jangan terburu - buru mengambil keputusan untuk menjalin hubungan denganku. Bukankah Noni juga sangat baik dan sangat perhatian padamu”, aku berharap Bima tidak marah dengan ucapanku.
“Sudahlah Ning, aku sudah tahu dan sangat mengerti maksudmu. Tidak usah basa - basi. Katakan saja kamu menolakku karena kamu anggap aku tidak pantas denganmu, aku masih kecil. Tidak usah mencari alasan dengan menjodohkan aku dengan sahabatmu”
Lalu tidak terdengar lagi suara Bima, dia sudah menutup telponnya. Baru kali ini dia marah padaku. Hatiku sakit. Aku sayang padanya, aku tidak ingin kehilangan dia tapi aku juga tidak ingin kehilangan sahabatku.
Kurebahkan tubuhku di atas ranjang, kubiarkan air mataku terus menetes dan dengan perlahan kucoba pejamkan mata.
***
Pagipun kembali datang. Matahari mulai menampakkan wajah terangnya di bumi. Kembali aku seperti biasanya. Pergi ke Sekolah, dengan membawa kebimbangan hati. Dari jauh kulihat Noni, setelah aku hampir mendekatinya dia pindah tempat. Aku tahu dia memang sengaja menghindariku. Mungkin dia masih marah padaku. Sampai di depan pintu kelas, Wati dan Ana menghadangku.
“Ningsih, sebentar aku mau bicara”, kata Wati seraya menarik tanganku agar duduk disebelahnya.
“Ada apa, serius amat kalian ini” tanyaku, aku berusaha bersikap tenang pada mereka.
“Sebentar Wat, kita ucapkan selamat dulu pada teman kita ini”, kata Ana dengan senyum – senyum.
“Selamat ? Untuk apa ?”, tanyaku sedikit heran.
“Oh..iya, Selamat ya. Kamu sudah jadian sama anak kelas satu yang cakep itu. Tapi kamu jahat, kamu nggak pernah cerita sama kita, takut cowoknya diambil sama kita?”, ledek Wati.
“Jadian sama Bima ?” aku semakin tidak mengerti maksud mereka.
“Kata Noni kamu sudah jadian sama Bima dan kemarin kita juga lihat kamu keluar dari Perpustakaan dan sebelumnya juga Bima keluar dari sana.”, Ana bertanya dengan semangat.
“An, itu tidak benar. Aku bertemu dengan Bima di Perpustakaan kemarin untuk menjernihkan masalah.”, jawabku.
“Sudahlah Ning, kami sudah tahu semua masalahmu dengan Noni. Kalau kamu menyukai Bima terima saja dia.” saran Ana.
“Apa kalian akan mengorbankan kebahagiaan Noni? Apa aku bisa bahagia di atas kesedihan orang lain?” ucapku dengan menahan emosi.
“Sudahlah ayo masuk dulu, kalian tidak dengar bel sudah berbunyi”, Wati menarik tanganku.
Didalam kelas Noni tidak menoleh sedikitpun padaku. Keadaan kelas nampak sepi. Mereka nampak serius mendengarkan Guru Matematika yang sedang membahas soal yang begitu sulit. Cuma pikiranku saja yang tidak menyatu dengan mereka.
Akhirnya bel istirahat berbunyi. Aku, Wati, dan Ana pergi kekantin sementara Noni memang sengaja tidak ikut.
“Ning, lihat itu Bima, kelihatannya dia juga mau kekantin. Wah… An, nampaknya mereka sudah sehati. Ningsih ke Perpustakaan Bima juga kesana. Sekarang Ningsih ke kantin, Bima juga ke kantin. Jangan-jangan kalian janjian. Kita jadi mengganggu An”, kata Wati dengan senyum-senyum meledekku.
“Janjian ? Aku nggak janjian sama Bima”, jawabku.
“Oh…jadi ceritanya cuma kebetulan saja !”, kata Wati dan Ana dengan kompak
Sesampainya di kantin, Bima juga sampai di sana. Tapi anehnya dia tidak menoleh sedikitpun padaku. Dia sengaja berpura – pura tidak melihatku. Ana dan Wati sama- sama memandangku dengan rasa heran melihat sikap Bima yang seolah – olah dia tidak mengenalku.
Setelah makan bakso selesai Ana dan Wati mengajakku duduk di dekat kantin yang kebetulan di sana ada bangku kosong dan juga sepi. Mereka kembali mengintrogasiku.
“Ning, kenapa Bima cuek sama kamu. Apa kamu sudah menyakitinya”, tanya Ana dengan penasaran.
“Mungkin juga An. Aku menyuruhnya untuk menyukai Noni dan jangan menyukaiku”, jawabku.
“Hah… kamu gila, kamu menolak cinta Bima. Padahal banyak yang antri untuk merebut hatinya. Aku saja tidak akan menolak jika dia menyatakan cinta padaku. Sayang sekali kalau cowok cakep seperti dia dibiarkan lewat begitu saja”, kata wati sambil tertawa.
“Huh… dasar, memang kamu saja Wat yang nggak bisa lihat cowok cakep. Lalu Ning, cuma itu alasanmu menolak cinta Bima ?”, tanya Ana.
“Ya… cuma itu, aku bingung. Lagian hubunganku selama ini cuma sebatas kakak dan adik”, kataku.
“Ning, sebuah hubungan bisa berubah kapan saja asalkan didasari oleh perasaan saling menyayangi dan mencintai. Musuh saja bisa menjadi sepasang kekasih bila diantara mereka ada perasaaan mencintai. Sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur. Apakah kamu sayang sama Bima ? Apa kamu bisa merelakan Bima jalan sama Noni sementara hatinya tersiksa gara-gara dia tidak mencintai Noni ? Apa kamu memang sengaja menyakiti hati Bima ?”, kata Noni dengan pandangannya yang mendalam padaku.
“Tentunya tidak, aku tidak ingin menyakiti Bima. Aku juga tidak ingin dia bersikap seperti itu padaku.”, kataku dengan menunduk, aku tidak berani menatap wajah Ana.
“Nah…,berarti kamu mencintai Bima. Tapi kamu tidak membiarkan cintamu itu tumbuh. Sekarang coba kamu pikir, menurutmu apakah kamu sudah berjasa telah menyatukan Noni dengan Bima. Bagaimana jika nanti mereka jadian, tidak lama kemudian Bima memutuskan Noni. Apakah Noni tidak sedih. Lebih baik kita bunuh cinta Noni sekarang daripada nanti dia lebih dalam luka dihatinya. Noni harus terima kenyataan kalau cintanya tidak bersambut. Sudahlah Ning, terima saja cinta Bima. Nanti biar aku dan Wati yang akan menyadarkan Noni. Ini demi kebaikan kalian berdua”
Perkataan Ana membuat hatiku sedikit lega. Tapi aku masih tidak yakin. Aku tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka. Aku takut Noni tidak mau memaafkan aku dan aku juga takut Bima menjauhiku. Aku sangat sayang keduanya.
***
Seminggu sudah berlalu dari hari dimana aku diberi ceramah sama Ana dan Wati. Dalam waktu seminggu itu aku tidak berbuat apa- apa.
Hari itu sekolah mengadakan rapat untuk membahas pelaksanaan UAN ( Ujian Akhir Nasional ) bagi anak kelas tiga. Jadi hari itu tidak ada pelajaran tapi siswa tidak boleh pulang. Seperti biasa aku pergi ke Perpustakaan dan berharap ada Bima disana. Aku sangat rindu padanya. Berhari – hari dia mengabaikan aku.
Sesampainya disana aku tidak menemui Bima. Tapi aku tetap masuk saja untuk sekedar membaca buku. Tidak lama aku duduk, ada suara langkah kaki mendekatiku. Dan dia memengang pundakku kemudian duduk di sebelahku.
“Hai…Ning, maaf aku mengganggu”. Aku menoleh kearahnya.
“Hai …Non, kamu tidak menggangguku justru aku sangat bahagia kamu mau bicara lagi padaku”.
“Ning, aku kesini mau minta maaf sama kamu. Selama ini aku yang egois. Aku bertinggkah seperti anak kecil dan aku tidak pantas disebut sebagai sahabat. Karena aku sudah menyakitimu dengan menghalangi cintamu pada Bima. Untung Ana dan Wati segera menyadarkan aku.” Ucap Noni dengan penuh penyesalan.
“Sudahlah Non, aku sudah memaafkanmu dan aku tidak marah padamu”, kataku sambil memeluk Noni.
“Eh… aku punya kejutan, tapi kamu harus tutup mata dulu. Ok!!!”, kata Noni sambil melepaskan pelukanku.
“Apa?” tanyaku penasaran.
“Sudahlah kamu tunggu sebentar ya !”, kata Noni seraya meninggalkan aku.
Tidak lama kemudian ada seseorang memegang mataku dari belakang. Ternyata setelah kubuka tangannya , orang itu adalah Bima. Aku sangat terkejut hingga aku diam bagaikan patung. Dan Noni meraih tanganku kemudian menyatukannya dengan tangan Bima. Aku sangat bahagia. Aku peluk Noni dan tidak terasa air mataku menetes dipundak Noni begitu juga dengannya. Terdengar bisikan Noni yang mengatakan
“Aku adalah sahabatmu selamanya”.
____________________________________________________

Sumber : http://www.kolomkita.com/2007/02/18/cinta-atau-persahabatan/

Sayangi Otak, Jangan Cuma Bisa 1 Bahasa

Toronto, Tak hanya memudahkan berkomunikasi dengan banyak orang, memiliki kemampuan bicara lebih dari 1 bahasa juga bisa mempertajam otak bahkan menunda kepikunan kelak. Sayangilah otak Anda dengan menguasai banyak bahasa atau minimal dua bahasa (bilingual).

Dr Ellen Bialystok, seorang Ilmuwan Saraf Kognitif dan Profesor Psikologi di York University di Toronto, telah menghabiskan waktu hampir 40 tahun untuk mempelajari bagaimana kemampuan banyak bahasa dapat mempertajam otak.

"Kemampuan bahasa bilingualisme dapat membuat sistem kognitif memiliki kemampuan untuk menghadirkan informasi yang penting dan mengabaikan yang kurang penting. Ini mempengaruhi bagian otak yang mengatur sistem kontrol eksekutif," jelas Dr Ellen Bialystok, seperti dilansir NYTimes, Rabu (1/6/2011).

Menurut Dr Bialystok, sistem kontrol eksekutif otak merupakan manajer umum yang bertugas untuk membuat orang tetap fokus pada hal yang relevan dan mengabaikan gangguan yang tidak penting.

"Hal ini memungkinkan bagi Anda untuk menahan dua hal yang berbeda dalam pikiran dan satu waktu," lanjut Dr Bialystok.

Jika Anda memiliki kemampuan dua bahasa atau lebih yang digunakan secara teratur, tambah Dr Bialystok, otak akan bekerja membuat jaringan setiap Anda berbicara, baik pada bagian otak yang mengatur kemampuan bahasa dan juga pada bagian otak yang mengatur sistem kontrol eksekutif.

"Oleh karena itu orang yang memiliki kemampuan bicara lebih dari 1 bahasa akan menggunakan sistem otak lebih banyak (dibandingkan dengan otak yang hanya menguasai 1 bahasa). Dan bila kemampuan bahasa digunakan secara rutin hal itu akan membuat sistem otak bekerja lebih efisien," ujar Dr Bialystok.

Selain dapat mempertajam otak, pada penelitian keduanya Dr Bialystok menemukan hal yang mengejutkan yaitu menguasai lebih dari satu bahasa dapat membantu mencegah gejala-gejala penyakitAlzheimer atau penyakit hilang memori.

Penundaan efek tersebut teramati pada sejumlah penderita Alzheimer, salah satu gangguan kognitifpenyebab pikun pada lansia. Meski sama-sama terdiagnosis menderita Alzheimer, lansia yang menguasai lebih dari 1 bahasa baru merasakan gejalanya beberapa tahun kemudian.

Gejala yang menyertai Alzheimer meliputi pikun atau mudah lupa, mudah bingung dan mengalami kesulitan untuk memecahkan persoalan atau merencanakan sesuatu. Meski pada akhirnya sama-sama tak terhindarkan, namun dalam beberapa tahun pertama otak bisa memberikan kompensasi sehingga gejala itu tidak muncul.

Kompensasi itu tidak ditemukan pada para lansia yang sehari-hari berbicara hanya dengan 1 macam bahasa. Akibatnya saat terdiagnosis Alzheimer, tidak seberapa lama kemudia para lansia itu akan menampakkan gejala pikun dan kemunduran fungsi kognitif.

Sumber : http://health.detik.com/read/2011/06/01/102014/1651467/763/sayangi-otak-jangan-cuma-bisa-1-bahasa

Sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi

Sepasang kekasih sedang melaju lebih dari 100 km/jam di jalan dengan sebuah motor.

Cewek : Pelan-pelan, aku takut.

Cowok : Tidak, ini menyenangkan.

Cewek : Tidak, ini sama sekali tidak menyenangkan. Please, aku takut!

Cowok : Baik, tapi katakan dulu bahwa kamu mencintaiku.

Cewek : Aku mencintaimu! Sekarang pelankan motornya!

Cowok : Sekarang beri aku pelukan yang erat.

(Lalu si cewek memeluknya)

Cowok : Bisakah kamu melepas helmku & kamu pakai? Helm ini sangat menggangguku!

(Si cewek itu pun menurutinya)

Keesokan harinya ada berita di koran sebuah sepeda motor menabrak gedung karena rem-nya blong.

Ada dua orang di atas motor itu, tetapi hanya satu orang yang selamat.

Yang terjadi sebenarnya adalah bahwa di tengah jalan saat kecepatan tinggi, si cowok berusaha me-Rem utk memperlambat, tp si cowok menyadari bahwa rem motornya rusak, tapi dia tidak ingin membiarkan kekasihnya tau.

Dia meminta kekasihnya berkata dia mencintainya & merasakan pelukannya, karena dia tau itu untuk terakhir kali baginya.

Dia lalu menyuruhnya memakai helm supaya kekasihnya akan tetap hidup walaupun itu berarti ia yang akan mati...

Pernahkah kamu mencintai seseorang sampai sebesar ini ???
Ataukah hanya sebatas memperhatikannya, peduli, menelpon / mengirimkannya sms hanya untuk membuatnya bahagia?

Pernahkah kamu mengatakan "AKU MENCINTAIMU" padanya?

Ataukah kamu menunggu untuk mengatakan itu disaat kamu berada dlm situasi seperti diatas motor itu?

Jika tidak, kamu masih punya kesempatan untuk mencintainya lebih lagi.

Jangan menyimpan rasa cinta itu hanya di dalam hati. Katakan padanya bahwa kau mencintainya

Karena kamu tidak pernah tau, apakah besok kamu masih punya waktu dan kesempatan untuk mengungkapkannya..

Kisah Seorang Anak Yang Kehilangan Uang Rp10.000

Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih sayang.

“Uang saya hilang. Rp 10.000.” katanya sambil terisak-isak.

“Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp 10.000 buat kamu. Jangan menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp 10.000. Namun, sia anak tetap saja menangis. Kenapa?

“Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya.

“Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp 20.000.” kata anak itu dan terus menangis.

Pamannya bingung…

“Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.

Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.

“Kenapa sayang? Koq menangis sich. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis dari tadi yah?” tanyanya sambi menyeka air mata anaknya.

“Uang saya hilang Rp 10.000.” kata anaknya mengadu.

“Ooohhh. Lho itu punya uang Rp 10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran karena dia melihat anaknya memegang uang Rp 10.000

“Ini dari paman…. uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp 20.000.” jawabnya sambil terus menangis.

“Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp 20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp 20.000.

Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran, kemudian bertanya lagi.

“Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?”

“Kalau tidak hilang, uang saya Rp 50.000.”

Ayahnya hanya geleng-geleng kepala.

“Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil mengendong anaknya.

******

Motivasi ini nyata? Tidak juga, ini hanya rekayasa. Dalam kenyataannya banyak orang yang memiliki sikap seperti anak tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak ada, dia hanya melihat apa yang kurang, tanpa melihat sebenarnya dia sudah memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal nikmat Allah begitu banyaknya sudah dia terima.

Banyak orang mengeluh tidak bisa bisnis, sebab dia tidak punya uang untuk modal. Padahal modal hanyalah salah satu yang diperlukan dalam bisnis. Bisa jadi dia sudah punya waktu, punya tenaga, dan punya ilmu untuk bisnis. Namun dia tidak juga bertindak sebab dia hanya fokus melihat kekurangan, bukannya bertindak dengan memanfaatkan apa yang ada. Mulailah Bertindak Dari Yang Sudah Ada.

Bersyukurlah jika Anda merasa tersindir dengan dongeng motivasi diatas, artinya Anda perlu berubah sekarang.
________________________________________

Sumber : http://www.klikunic.com/2011/05/motivasi-kisah-seorang-anak-yang.html

Fakta Menarik Tentang Kulit

Organ terluar alias kulit dari tubuh manusia yang bersifat lentur dan lembut. Demi si kulit sehat, setiap hari orang membersihkan, melembabkan dan melindungi kulitnya, terlebih lagi wanita. Apa saja fakta di balik kulit manusia?

Seperti dilansir dari Howstuffworks, dengan memahami kulit dapat membantu menempatkannya dalam sebuah perspektif bagaimana kulit mengisi semua ruang di tubuh.

1. Kulit melindungi organ internal dari unsur-unsur eksternal seperti suhu ekstrem, sinar ultraviolet dari matahari dan bahan kimia berbahaya.

2. Kulit juga membantu menahan air, mencegah infeksi dan memproduksi protein esensial dan vitamin. Untuk melakukan semua tugas itu, dibutuhkan kulit dalam jumlah banyak.

3. Orang dewasa rata-rata memiliki sekitar 8 pon (3,6 kilogram) atau sekitar 22 kaki persegi (6,7 meter persegi) kulit.

4. Tidak semua kulit dapat terlihat oleh mata. Kulit manusia terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan lapisan lemak di bawah kulit, atau hypodermis. Dan setiap lapisan memiliki tujuan yang berbeda.

Epidermis adalah lapisan kulit luar yang memberikan pigmen dan menghasilkan sel-sel kulit baru sebagai pengganti sel-sel yang sudah mati.

Dermis adalah lapisan tengah, merupakan tempat rasa sakit dan mengandung reseptor sentuhan seperti pembuluh darah, folikel rambut, kolagen dan elastin.

Sedangkan lapisan bawah kulit terdiri dari kolagen dan lemak, yang membantu menyerap goncangan dan melindungi tubuh serta organ-organ internal.

5. Kulit adalah organ yang terus berkembang dan selalu berubah sepanjang hidup kita. Bahkan manusia menanggalkan sekitar 40.000 sel kulit per menit.

6. Kulit mengalami pembaharuan setiap 35 hari sekali. Ini berarti bahwa ketika seseorang berumur 20 tahun, ia telah mengalami pergantian kulit sebanyak 200 kali.
_____________________________________________________

Sumber : health.detik.com